Pengertian penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa
sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau
merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin,
atau lahir batin
Siksaan
Contoh siksaan dapat diartikan siksaan badan atau jasmani dan siksaan
jiwa atau rohani. Siksaan yang dialami manusia dalam kehidupan sehari-hari
banyak terjadi dan banyak dibaca di berbagai media masa. Contohnya perampokan,
pemerkosaan, pembunuhan dan lain-lain.
Phobia
Phobia atau ketakutan merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan
seseorang mengalami siksaan batin, pada umumnya seseorang memiliki satu atau
lebih phobia ringan seperti takut pada tikus, ular, serangga dan lainnya,
tetapi pada beberapa orang ketakuta itu sedemikian hebatnya sehingga
mengganggu.
Tiga contoh siksaan yang
sifatnya psikis
Kebimbangan : dialami oleh seseorang bila pada suatu saat tidak dapat
menentukan pilihan mana yang akan diambil
Kesepian : dialami oleh seseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya
atau jiwanya walaupun dalam lingkungan yang ramai.
Ketakutan : merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang
mengalami siksaan batin.
Penyebab ketakutan
Cloustrophobia : rasa takut terhadap ruangan tertutup
Agoraphobia : rasa takut berada ditempat terbuka
Gamang : ketakutan bila berada di tempat tinggi
Kegelapan : ketakutan pada tempat gelap
Kesakitan : ketakutan oleh rasa sakit
Kegagalan : ketakutan disebabkan bahwa apa yang akan dijalankan akan mengalami
kegagalan
Kekalutan mental
Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental
secara lebih sederhana kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai gangguan
kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus
diatasi sehinggan yang bersangkutan bertingkah kurang secara wajar.
Gejala
Gejala permulaan seseorang mengalami kekalutan mental nampak pada
jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, dendam, nyeri pada lambung
selain itu nampak juga pada kejiwaan dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati,
apatis, cemburu, mudah marah
Tahapan
Tahapan gangguan kejiwaan adalah nampak pada kehidupan si penderita
baik jasmani maupun rohani, usaha mempertahankan diri secara agresif, dan
kekalutan pada titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami
gangguan.
Penyebab
Penyebab timbulnya kekalutan mental antara lain kepribadian yang lemah
akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna, terjadinya konflik
sosial budaya akibat norma berbeda antara yang bersangkutan dengan apa yang ada
di masyarakat, cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang
berlebihan terhadap kehidupan sosial
Proses
Proses kekalutan mental yang dialami seseorang mendorong ke arah
Positif : trauma yang dialami dijawab secara baik sebagai usaha agar
tetap survive dalam hidup
Negatif : trauma yang dialami diperlarutkan atau diperturutkan,
sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak
tercapainya apa yang diinginkan
Penderitaan dan perjuangan
Setiap manusia pasti mengalami
penderitaan, baik berat ataupun ringan. Penderitaan adalah bagian kehidupan
manusia yang bersifat kodrati. Karena itu terserah kepada manusia itu sendiri
untuk berusaha mengurangi penderitaan itu semaksimal mungkin, bahkan
rnenghindari atau menghilangkan sama sekali.
Manusia adalah mahluk berbudaya,
dengan budayanya itu is berusaha mengatasi penderitaan yang mengancam atau
dialaminya. Hal ini membuat manusia itu kreatif, balk bagi penderita sendiri
maupun bagi orang lain yang melihat atau mengamati penderitaan.
Penderitaan dikatakan sebagai
kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekwensi manusia hidup, bahwa manusia
hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, melainkan juga menderita. Karena
itu manusia hidup tidak boleh pesimis, yang menganggap hidup sebagai rangkaian
penderitaan. Manusia hams optimis, is hams berusaha mengataasi kesulitan hidup.
Allah telah berfirman dalam surat Arra’du ayat 11, bahwa Tuhan tidak akan
membah nasib seseorang kecuali orang itu sendiri yang berusaha merubahnya.
Pembebasan dari penderitaan pada
hakekatnya meneruskan kelangsungan hidup. Caranya ialah berjuang menghadapi
tantangan hidup dalam alarn lingkungan, masyarakat sekitar, dengan waspada, dan
disertai doa kepada Tuhansupaya terhindar dari bahaya dan malapetaka.
Hubungan Penderitaan, media masa
dan seniman
Bagi media masa dan seniman penderitaan dibuat melalui karya sastra
yang dapat dikomunikasikan kepada masyarakat sehingga ikut merasakan penderiaan
tersebut. Dalam dunia modern sekarang ini kemungkinan terjadi penderitaan itu
lebih besar. Hal ini telah dibuktikan oleh kemajuan teknologi dan sebagainya.
Penderitaan yang terjadi di seluruh dunia merupakan salahs atu obyek sasaran
media massa untuk membuat berita,kemudian akan sampai ke seluruh penjuru
masyarakat termasukpara seniman yang kemudian akan mengapresiasikan
rasasimpatinya melalui karya seni
Penyebab penderitaan
Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat
terjadi dalam hubungan sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam
sekitarnya. Penderitaan ini kadang disebut nasib buruk. Nasib buruk ini dapat
diperbaiki manusia supaya menjadi baik. Dengan kata lain, manusialah yang dapat
memperbaiki nasibnya. Perbedaan nasib buruk dan takdir, kalau takdir, tuhan
yang menentukan sedangkan nasib buruk itu manusia penyebabnya.
Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab tuhan
Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau siksaan /
azab tuhan. Namun kesabaran, tawakal, dan optimisme dapat merupakan usaha
manusia untuk mengatasi penderitaan itu.
Pengaruh penderitaan
Orang yang
mengalami penderitaan akan memperleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam
dirinya. Sikap yang timbul akan berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap
negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa,
ingin bunuh diri. Sikap ini diungkapkan dalam peribahasa “sesal dahulu
pendapatan, sesal kemudian tak berguna”,”nasi sudah menjadi bubur”. Kelanjutan dari
sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, misalnya anti kawin atau tidak mau kawin,
tidak punya gairah hidup.
Sikap positif
yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian
penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan
penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya
kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan mungkin akan timbul sikap keras atau
sikap anti, misalnya anti kawin paksa, ia berjuang menentang kawin paksa; anti
ibu tiri, ia berjuang melawan sikap ibu tiri; anti kekerasan, ia berjuang
menentang kekerasan dan lain-lain.
Apabila sikap
negatif dan sikap positif ini dikomunikasikan oleh para seniman kepada para
pembaca, penonton, maka para pembaca, para penonton akan memberikan
penilaiannya. Penilaian itu dapat berupa kemauan untuk mengadakan perubahan
nilai-nilai kehidupan dalam masyarakat dengan tujuan perbaikan keadaan. Keadaan
yang sudah tidak sesuai ditinggalkan dan diganti dengan keadaan yang lebis
sesuai. Keadaan yang berupa hambatan harus disingkirkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar