9 Apr 2012

Manusia Dan Penderitaan

Pengertian penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin

Siksaan
Contoh siksaan dapat diartikan siksaan badan atau jasmani dan siksaan jiwa atau rohani. Siksaan yang dialami manusia dalam kehidupan sehari-hari banyak terjadi dan banyak dibaca di berbagai media masa. Contohnya perampokan, pemerkosaan, pembunuhan dan lain-lain.

Phobia
Phobia atau ketakutan merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin, pada umumnya seseorang memiliki satu atau lebih phobia ringan seperti takut pada tikus, ular, serangga dan lainnya, tetapi pada beberapa orang ketakuta itu sedemikian hebatnya sehingga mengganggu.

Tiga contoh siksaan yang sifatnya psikis
Kebimbangan : dialami oleh seseorang bila pada suatu saat tidak dapat menentukan pilihan mana yang akan diambil
Kesepian : dialami oleh seseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya atau jiwanya walaupun dalam lingkungan yang ramai.
Ketakutan : merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin.

Penyebab ketakutan
Cloustrophobia : rasa takut terhadap ruangan tertutup
Agoraphobia : rasa takut berada ditempat terbuka
Gamang : ketakutan bila berada di tempat tinggi
Kegelapan : ketakutan pada tempat gelap
Kesakitan : ketakutan oleh rasa sakit
Kegagalan : ketakutan disebabkan bahwa apa yang akan dijalankan akan mengalami kegagalan

Kekalutan mental
Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental secara lebih sederhana kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehinggan yang bersangkutan bertingkah kurang secara wajar.

Gejala
Gejala permulaan seseorang mengalami kekalutan mental nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, dendam, nyeri pada lambung selain itu nampak juga pada kejiwaan dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah

Tahapan
Tahapan gangguan kejiwaan adalah nampak pada kehidupan si penderita baik jasmani maupun rohani, usaha mempertahankan diri secara agresif, dan kekalutan pada titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan.

Penyebab
Penyebab timbulnya kekalutan mental antara lain kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna, terjadinya konflik sosial budaya akibat norma berbeda antara yang bersangkutan dengan apa yang ada di masyarakat, cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial

Proses
Proses kekalutan mental yang dialami seseorang mendorong ke arah
Positif : trauma yang dialami dijawab secara baik sebagai usaha agar tetap survive dalam hidup
Negatif : trauma yang dialami diperlarutkan atau diperturutkan, sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan

Penderitaan dan perjuangan
Setiap manusia pasti mengalami penderitaan, baik berat ataupun ringan. Penderitaan adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Karena itu terserah kepada manusia itu sendiri untuk berusaha mengurangi penderitaan itu semaksimal mungkin, bahkan rnenghindari atau menghilangkan sama sekali.
Manusia adalah mahluk berbudaya, dengan budayanya itu is berusaha mengatasi penderitaan yang mengancam atau dialaminya. Hal ini membuat manusia itu kreatif, balk bagi penderita sendiri maupun bagi orang lain yang melihat atau mengamati penderitaan.
Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekwensi manusia hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, melainkan juga menderita. Karena itu manusia hidup tidak boleh pesimis, yang menganggap hidup sebagai rangkaian penderitaan. Manusia hams optimis, is hams berusaha mengataasi kesulitan hidup. Allah telah berfirman dalam surat Arra’du ayat 11, bahwa Tuhan tidak akan membah nasib seseorang kecuali orang itu sendiri yang berusaha merubahnya.
Pembebasan dari penderitaan pada hakekatnya meneruskan kelangsungan hidup. Caranya ialah berjuang menghadapi tantangan hidup dalam alarn lingkungan, masyarakat sekitar, dengan waspada, dan disertai doa kepada Tuhansupaya terhindar dari bahaya dan malapetaka.

Hubungan Penderitaan, media masa dan seniman
Bagi media masa dan seniman penderitaan dibuat melalui karya sastra yang dapat dikomunikasikan kepada masyarakat sehingga ikut merasakan penderiaan tersebut. Dalam dunia modern sekarang ini kemungkinan terjadi penderitaan itu lebih besar. Hal ini telah dibuktikan oleh kemajuan teknologi dan sebagainya. Penderitaan yang terjadi di seluruh dunia merupakan salahs atu obyek sasaran media massa untuk membuat berita,kemudian akan sampai ke seluruh penjuru masyarakat termasukpara seniman yang kemudian akan mengapresiasikan rasasimpatinya melalui karya seni

Penyebab penderitaan
Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Penderitaan ini kadang disebut nasib buruk. Nasib buruk ini dapat diperbaiki manusia supaya menjadi baik. Dengan kata lain, manusialah yang dapat memperbaiki nasibnya. Perbedaan nasib buruk dan takdir, kalau takdir, tuhan yang menentukan sedangkan nasib buruk itu manusia penyebabnya.
Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab tuhan
Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau siksaan / azab tuhan. Namun kesabaran, tawakal, dan optimisme dapat merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan itu.

Pengaruh penderitaan
Orang yang mengalami penderitaan akan memperleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul akan berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri. Sikap ini diungkapkan dalam peribahasa “sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna”,”nasi sudah menjadi bubur”. Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, misalnya anti kawin atau tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup.
Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan mungkin akan timbul sikap keras atau sikap anti, misalnya anti kawin paksa, ia berjuang menentang kawin paksa; anti ibu tiri, ia berjuang melawan sikap ibu tiri; anti kekerasan, ia berjuang menentang kekerasan dan lain-lain.
Apabila sikap negatif dan sikap positif ini dikomunikasikan oleh para seniman kepada para pembaca, penonton, maka para pembaca, para penonton akan memberikan penilaiannya. Penilaian itu dapat berupa kemauan untuk mengadakan perubahan nilai-nilai kehidupan dalam masyarakat dengan tujuan perbaikan keadaan. Keadaan yang sudah tidak sesuai ditinggalkan dan diganti dengan keadaan yang lebis sesuai. Keadaan yang berupa hambatan harus disingkirkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar