20 Mar 2012

Kesusastraan Dalam Ilmu Budaya Dasar

Sastra dan seni
Sastra merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta sastra, yang berarti "teks yang mengandung instruksi" atau "pedoman", dari kata dasar sas- yang berarti "instruksi" atau "ajaran". Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada "kesusastraan" atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu.

Seni pada mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu merupakan sinonim dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreativitas manusia. Seni juga dapat diartikan dengan sesuatu yang diciptakan manusia yang mengandung unsur keindahan.
Seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga sulit dinilai, bahwa masing-masing individu artis memilih sendiri peraturan dan parameter yang menuntunnya atau kerjanya, masih bisa dikatakan bahwa seni adalah proses dan produk dari memilih medium, dan suatu set peraturan untuk penggunaan medium itu.

Peranan sastra
Peranan sastra sesungguhnya sangat penting khususnya untuk kehidupan kita sehari-hari, karena bangsa indonesia terkenal sebagai bangsa yang santun, ramah, saling menghormati dan religius tetapi kini sifat-sifat bangsa itu kini mulai terkikis oleh gaya hidup instan sehingga orang indonesia kerap mudah tersulut emosi dan sulit mengendalikan dirinya sendiri, sebagai bangsa yang beradab dan bermartabat situasi ini sangat tidak baik bagi masa depan bangsa, khususnya dalam melahirkan generasi muda yang cerdas, bijak, terampil dan berbudi pekerti luhur

Hubungan sastra dan seni dengan ilmu budaya dasar
Hubungannya sangat erat mengingat sastra dan seni merupakan bagian dari ilmu budaya dasar, atau dengan kata lain merupakan bagian dari budaya indonesia

Pengertian prosa
Prosa adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Kata prosa berasal dari bahasa Latin "prosa" yang artinya "terus terang". Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karenanya, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya.prosa juga dibagi dalam dua bagian,yaitu prosa lama dan prosa baru,prosa lama adalah prosa bahasa indonesia yang belum terpengaruhi budaya barat,dan prosa baru ialah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apa pun.

Jenis prosa
Prosa biasanya dibagi menjadi empat jenis:
- Prosa naratif
- Prosa deskriptif
- Prosa eksposisi
- Prosa argumentatif

Komponen dalam prosa lama
Prosa lama adalah prosa yang belum terpengaruhi oleh budaya barat prosa lama meliputi
- Dongeng
- Sejarah
- Hikayat
- Epos
- Cerita pelipur lara

Komponen dalam prosa baru
Prosa baru adalah prosa yang sudah terpengaruhi oleh budaya barat prosa baru meliputi
- Roman
- Novel
- Cerpen
- Riwayat
- Kritik
- Resensi
- Esai
 
Pengertian prosa fiksi
Prosa fiksi atau bisa disebut karya fiksi didefinisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang menpunyai pemeran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi.

Nilai-nilai dalam prosa fiksi
Sebagai seni yang bertulang punggung cerita, mau tidak mau karya sastra (prosa fiksi) langsung tidak langsung membawakan moral, pesan atau cerita. Dengan perkataan lain prosa mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra. Adapun nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :
1.       Prosa fiksi memberikan kesenangan
Kesenangan dari membaca cerita fiksi adalah pembaca mendapat pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu atau kejadian yang sedang dikisahkan.
2.       Prosa fiksi memberikan informasi
Fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak ada di dalam ensiklopedi, dalam novel sering kita belajar sesuatu yang lebih daripada sejarah atau laporan jurnalistik tentang kehidupan masa kini, masa lalu atau bahkan masa yang akan datang atau kehidupan yang asing sama sekali.
3.       Prosa fiksi memberikan warisan kultural
Prosa fiksi dapat menstimuli imajinasi dan merupakan sarana pemindahan yang tidak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa
4.       Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalamanpengalaman dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan labih banyak kesempatan untuk memilih respon-respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda daripada apa yang disajikan dalam kehidupan sendiri.

Pengertian puisi
Puisi adalah seni tertulis di mana bahasa digunakan untuk kualitas estetiknya untuk tambahan, atau selain arti semantiknya.Penekanan pada segi estetik suatu bahasa dan penggunaan sengaja pengulangan, meter dan rima adalah yang membedakan puisi dari prosa. Namun perbedaan ini masih diperdebatkan. Beberapa ahli modern memiliki pendekatan dengan mendefinisikan puisi tidak sebagai jenis literatur tapi sebagai perwujudan imajinasi manusia, yang menjadi sumber segala kreativitas. Selain itu puisi juga merupakan curahan isi hati seseorang yang membawa orang lain ke dalam keadaan hatinya.Baris-baris pada puisi dapat berbentuk apa saja (melingkar, zigzag dan lain-lain). Hal tersebut merupakan salah satu cara penulis untuk menunjukkan pemikirannnya. Puisi kadang-kadang juga hanya berisi satu kata/suku kata yang terus diulang-ulang. Bagi pembaca hal tersebut mungkin membuat puisi tersebut menjadi tidak dimengerti. Tapi penulis selalu memiliki alasan untuk segala 'keanehan' yang diciptakannya. Tak ada yang membatasi keinginan penulis dalam menciptakan sebuah puisi. Ada beberapa perbedaan antara puisi lama dan puisi baru

Ilmu budaya dasar yang dihubungkan dengan puisi
Puisi tennasuk seni sastra, sedangkan sastra bagian dari kesenian, dan kesenian cabang/ unsur dari kebudayaan. Kalau diberi batasan, maka puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam, dan Tuhan melalui media bahasa yang artistik/ estetik, yang secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya.

Kreativitas penyair dalam membangun puisinya
1.      Figura bahasa ( figurative language ) seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori, dsb sehingga puisi menjadi segar, hidup, menarik dan memberi kejelasan gambaran angan.
2.     Kata-kata yang ambiquitas yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
3.     Kata-kata berjiwa yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
4.     Kata-kata yang konotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu.
5.     Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan, sehingga lebih menggugah hati.
 
Alasan yang mendasari penyajian puisi dalam Ilmu Budaya Dasar
Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia.
Perekaman dan penyampaian pengalaman dalam sastra puisi disebut “pengalaman perwakilan”. lni berarti bahwa manusia senantiasa ingin memiliki salah satu kebutuhan dasamya untuk lebih menghidupkan pengalaman hidupnya dari sekedar kumpulan pengalaman langsung yang terbatas. Dengan pengalaman perwakilan itu sastra/puisi dapat memberikan kepada para mahasiswa memiliki kesadaran (insight-wawasan) yang penting untuk dapat melihat dan mengerti banyak tentang dirinya sndiri dan tentang masyarakat.

Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual.
Dengan membaca puisi mahasiswa dapat diajak untuk dapat menjenguk hati/pikiran manusia, baik orang lain maupun did sendiri, karena melalui puisinya sang penyair menunjukkan kepada pembaca bagian dalam hati manusia, ia menjelaskan pengalaman setiap orang.

Puisi dan keinsyafan sosial
Puisi juga memberikan kepada manusia tentang pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial, yang terlibat dalam isue dan problem sosial. Secara imaginatif puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia sosial yang bisa berupa ;
- penderitaan atas ketidak adilan
- perjuangan untuk kekuasaan
- konflik dengan sesamanya
- pemberontakan terhadap hukum Tuhan
 
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar